Home

Minggu, 15 Januari 2012

Berani vs Nekat

Alkisah saya harus terdampar di bandara Adisumarmo Solo ini 4 jam lebih. Kenapa? karena pesawat berlambang Burung Gagah Perkasa yang akan saya tumpangi ke Jakarta ternyata tidak berani mendarat dan lebih memilih balik ke Jakarta karena hujan deras luar biasa yang menyelimuti bandara Solo.

Seperti biasa ada jenis penumpang yang komplain dan marah marah, ada yang cuek dan tidur dan ada yang bersyukur sambil ngetik blog hehehe..

Penumpang yang marah marah sambil membandingkan pesawat maskapai lain yang berwarna merah dan dikenal jago telat justru berani turun dan berangkat terbang di tengah hujan deras yang mengguyur. Dan sekarang sibuk komplain depan para petugas.
Khusnudzon aja barangkali mereka ada urusan penting, mau deal bisnis puluhan ratusan milyard yang terancam gagal gara gara telat datang.

Yang tiduran mungkin saja memang kecapekan sehingga lebih memilih membuang waktu sambil mengembalikan kondisi fisik.

Yang ngeblog yaaa sok pura pura produktif aja hahaha..

Yang pasti mungkin karena ngga ada jadwal penting hari ini di Jakarta, saya jadi lebih tenang..
Dan katanya sih si maskapai burung nan gagah ini pasti juga lebih memikirkan keselamatan penumpangnya dengan resiko biaya lebih tinggi (terbang balik ke jakarta, ntar ke solo lagi)
sementara denger denger si merah nekat terbang karena memang diharuskan cost efisiensi, berani turun dan terbang di tengah hujan deras demi efisiensi cost..

Wa'allahualam..
yang pasti marah tidak akan menyelesaikan masalah..
dan gara gara pesawat telat saya bisa nulis lagi di blog yang sudah sebulan lebih tidak saya up date..

lah terus apa hubungannya judul berani vs nekat?
hubung hubungkan sendiri aja yak :-)

Alhamdulillah :-)

4 komentar:

  1. Lucu juga ceritanya pak....sepertinya aku penah baca buku karya Purdi E Chandra....pokoke nice to share lah...Salam JEG

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya? saya malah belum baca bukunya.. judule apa ya mas? tak carinya nanti :)

      Hapus